Yogyakarta,WACANATERKINI.COM --- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata akan menyelenggarakan Sarkem Fest Tahun 2025 tanggal 21 – 22 Februari 2025. Sarkem Fest tahun ini merupakan yang ketujuh, sejak tahun 2019.
dua tahun pertama, Sarkem Fest diselenggarakan secara gotong royong oleh masyarakat. Sejak tahun 2021 hingga saat ini, Sarkem Fest diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata kolaborasi dengan Kelurahan Sosromenduran, masyarakat, dan UJP di Kelurahan Sosromenduran dan Pasar Kembang. katanya.
Fest mengusung tradisi Ruwahan yang identik dengan apeman yang merupakan tradisi Warga Sosromenduran setiap menjelang Ramadhan.
kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kelurahan Sosromenduran dengan Dinas Pariwisata dan menjadi satu kesatuan untuk bersatu padu bergotong royong membangun menuju Yogya yang lebih baik", ujar hendy rabu (19/2/2025).
Sarkem Fest 2025 pada tanggal 21 Februari 2025 akan berlokasi di Halaman Patra Hotel Malioboro. Tanggal 22 Februari 2025 akan ada 3 (Tiga) street stage yaitu di Hotel Neo Malioboro dengan atraksi musik Jazz dan keroncong, Depan Gapura Sosromenduran atraksi Barongsai dan musik dari komunitas Sosromenduran, dan Depan Plaza Malioboro atraksi musik Top 40 dan ambyaran.
diadakannya Sarkem Fest adalah promosi potensi pariwisata kawasan Sosrowijayan dan Pasar Kembang dalam rangka untuk memperkuat daya tarik wisata Kota Yogyakarta.
Fest hari pertama akan berlangsung pada pukul 06.00 – 22.00 WIB yang akan diawali dengan pelaksanaan Gowes Monalisa rute jelajah Kampung Susur Sungai start Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta finish di venue Hotel Patra Sosromenduran.
Gowes Monalisa diperkirakan 150 pesepeda dari komunitas sepeda se-Kota Yogyakarta. Di finish peserta akan dijamu dengan apem ruwahan dan dihibur music serta pembagian door prize.
08.15 akan dilaksanakan prosesi Ngublag Jladren Apem di Kelurahan yang menandai dimulainya Festival Pembuatan Apem yang diikuti oleh 54 RT di Sosromenduran. Sepanjang jalan Sosromenduran pengunjung bisa menyaksikan proses pembuatan apem, kolak dan ketan dan mencicipi secara cuma-Cuma selama persediaan masih ada.
pembuatan apem akan diawali dengan proses Ngublag Jladren. Terdapat 20 booth bazar Ekraf yang akan diisi produk-produk UMKM.
akan dilaksanakan kirab budaya Apem Ruwahan diikuti 500 peserta yang terdiri Jodang Gunungan 1.000 (Apem, Ketan, Kolak), 2 Jodang Apem dari Kelurahan Sosromenduran, 3 Kontingen Juara Lomba Ber godo Kota Yogyakarta, 2 Ber godo Sosromenduran, 7 Kampung di Kelurahan Sosromenduran, 5 UKKB dari UKDW, pelajar sekolah di Sosromenduran dengan rute kirab dari Patra Hotel Malioboro – Jalan Gandekan – Jalan Pasar Kembang – Jalan Malioboro – Jalan Sosrowijayan – kembali ke Patra Hotel Malioboro.
pelaksanaan kirab akan ada seserahan apem yang diberikan kepada 11 Hotel yaitu Abadi Hotel Malioboro, Hotel Neo Malioboro, Arte Hotel Malioboro, Unisi Hotel Malioboro, Malioboro Prime Hotel, Regantris Malioboro Hotel, Patra Hotel Malioboro, Hotel Pyreness Jogja, Malioboro Inn Hotel, Grage Business Hotel Yogyakarta, dan Grand Puri Saron Hotel Malioboro sebagai simbol permintaan maaf menjelang Ramadhan dan persaudaraan. jelasnya.
juga akan dibagikan kepada warga dan penonton sepanjang rute kirab. Penggunaan apem dalam Festival Sarkem bukannya tanpa sebab.
dalam tradisi ruwahan dimaknai sebagai bentuk maaf (afwun dari bahasa Arab menjadi apem).
Kenduri Ruwahan Apem di panggung utama depan Patra Hotel Malioboro dengan prosesi tradisi kenduri Jawa dengan uborambe lengkap kenduren seperti ingkung, nasi gurih, apem, buah-buahan. Wisatawan dan warga bisa mengikuti prosesi kenduren dan akan dijamu dengan nasi takir ingkung suwir dan wedang seruni. Kenduri Ruwahan akan diakhiri dengan prosesi perebutan Gunungan Apem. Malamnya akan disuguhkan atraksi tari-tarian dan musik.
kedua tanggal 22 Februari 2025 akan ada 3 (Tiga) panggung yaitu Panggung Hotel Neo Malioboro, Panggung Depan Gapura Sosromenduran, dan Panggung Depan Plaza Malioboro yang memiliki genre musik yang berbeda-beda. Panggung Hotel Neo Malioboro dengan genre jazz diisi oleh tampilan band dari Hotel Neo Malioboro, Panggung Depan Gapura Sosromenduran diisi oleh band wilayah Kelurahan Sosromenduran, dan Panggung Depan Plaza Malioboro diisi dengan band Top40an dan band genre pop dangdut.
"Dinas Pariwisata dalam hal ini bekerja sama dengan berbagai elemen yang ada, menyajikan kampung festival dimana kita untuk menunjukkan kota yogyakarta memiliki keberagaman budaya yang harus kita lestarikan," tutupnya yurnelis. (Fqh).